PuGnaToR
Pugnator like 1942663.gifFreedom to Palestine - just join to my Blog

Jumat, 29 Agustus 2014

Muhasabah diri

إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ اَلَا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أما بعد :

فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمَّدٍ ، وَشَرَّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ، وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِى النَّارِ.

Jama’ah shalat jum’at rahimakumullah…
       Allah  adalah Rabb seluruh alam semesta. Allah  menciptakan alam semesta beserta isinya bukan untuk tujuan yang sia-sia. Begitu juga Allah  menciptakan manusia bukan untuk main-main tiada tujuan. Kita semua sangat mengerti bahwa tujuan Allah  menciptakan kita (menciptakan manusia) adalah agar kita beribadah kepada Allah  semata. Tidak si kaya dan tidak pula si miskin, tidak yang tua dan tidak pula yang muda, tidak laki-laki dan tidak pula perempuan, tidak orang Arab dan tidak pula non Arab, tidak orang Eropa tidak pula orang Indonesia. Semua kita diciptakan hanya untuk beribadah kepada Allah . Dalam hikmah penciptaan manusia itu, bukan berarti Allah  membutuhkan peribadahan kita (membutuhkan peribadahan hamba-hamba-Nya), bukan sama sekali..!!, tapi kitalah yang sangat membutuhkan peribadahan-peribadahan tersebut. Karena meskipun seluruh manusia meninggalkan peribadahan  kepada Allah, tetaplah kekuasaan Allah  tidak akan berkurang sedikitpun, ke-Mahaperkasaan Allah tidak akan melemah sedikitpun, kekayaan Allah tidak akan terkurangi sedikitpun. Allah tetap Dzat Yang Maha Berkuasa, Maha Perkasa, Maha Kaya serta Maha segalanya. Dan sebaliknya, ketika kita meninggalkan ibadah kepada Allah, maka kecelakaan besar bagi manusia, bergumul dengan api Neraka Jahannam.. na’udzubillah min dzalik..
       Allah  berfirman:
أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لا تُرْجَعُونَ (١١٥)
“Maka Apakah kalian mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kalian secara main-main (saja), dan bahwa kalian tidak akan dikembalikan kepada kami?” (QS. Al-Mu’minun: 115)
       Bukan untuk sia-sia Allah  menciptakan manusia, bukan untuk main-main Allah  menciptakan kita, tapi ada hikmah yang sangat agung dalam penciptaan tersebut, yaitu beribadah kepada Allah  semata. Dan Allah  tidak membutuhkan peribadahan kita tapi kitalah yang membutuhkan peribadahan kepada Allah. Allah  berfirman:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ (٥٦)مَا أُرِيدُ مِنْهُمْ مِنْ رِزْقٍ وَمَا أُرِيدُ أَنْ يُطْعِمُونِ (٥٧)
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. Aku tidak menghendaki rezki sedikitpun dari mereka dan aku tidak menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan.” (QS. Adz-Dzariyat: 56)
Allah  berfirman:
وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا لا نَسْأَلُكَ رِزْقًا نَحْنُ نَرْزُقُكَ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَى (١٣٢)
“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, kamilah yang memberi rezki kepadamu. dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.” (QS. Thaha: 132)
       Saudara-saudara kaum muslimin rahimakumullah..
       Setelah Allah menciptakan manusia, Allah juga yang memberi rizki kepada manusia, maka Allah  pun tidak membiarkan hamba-hamba-Nya terlantar kebingungan, tapi Allah  menurunkan Agama Islam dan mengutus para Rasul di dalamnya. Allah  mengutus seorang Rasul pada tiap-tiap ummat dari Rasul pertama sampai Nabi dan Rasul terakhir yaitu Muhammad  mereka semua beragama Islam dan menda’wahkan Islam.
       Agama Islam yang kita anut dan kita yakini kebenarannya telah menunjukkan rambu-rambu keselamatan yang wajib dipatuhi oleh setiap pemeluknya. Pilar-pilar keselamatan inilah yang telah Allah  amanahkan kepada para Nabi dan Rasul dan kepada seluruh manusia untuk ditanamkan pada tiap-tiap individu sebagai pedoman dalam perjalanannya menuju Allah . Siapa saja yang berpegang teguh dengan pilar-pilar tersebut, maka ia pasti selamat dan sapapun yang menyimpang dari rambu-rambu tersebut, maka ia akan tersesat dan kesesatannya akan mengantarkan pada api Neraka Jahannam..
       Jama’ah shalat jum’at yang berbahagia..
       Di antara rambu-rambu atau pilar-pilar keselamatan tersebut adalah sebagai berikut:
1.     Tauhidullah (mentauhidkan Allah)
Yaitu mengesakan Allah dalam hal-hal yang menjadi kekususan bagi Allah  baik dalam hal perbuatan Allah, seperti menciptakan, mengatur alam semesta, memberi rizki, menghidupkan dan mematikan, menurunkan hujan dll, dan mengesakan Allah dalam peribadahan kepada-Nya dengan meninggalkan segala peribadahan kepada selain-Nya, serta mengesakan Allah dalam Nama-nama dan sifat-sifat-Nya, yaitu hanya Allah  sajalah yang memiliki nama-nama dan sifat-sifat yang Maha Indah dan Maha Sempurna.
Tauhid adalah perkara yang paling agung. Siapa saja yang memurnikan tauhidnya, maka ia pasti masuk surga. Dan sebaliknya siapa saja yang tidak bertauhid maka ia pasti masuk Neraka. Allah  berfirman:
إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ (٧٢)
“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, Maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.” (QS. Al-Maidah: 72)


2.     Pilar keselamatan yang ke dua adalah “Ittiba’”
Yang dimaksud dengan ittiba’ adalah mengikuti atau meneladani Rasulullah  dalam memahami Islam dan menerapkannya. Karena Rasulullah  hanya mengikuti wahyu dari Allah , maka pada hakikatnya ittiba’ adalah mengikuti wahyu dari Allah .
Wujud dari ittiba kepada Rasulullah  adalah beribadah kepada Allah dengan mencontoh apa yang Rasulullah  dan para shahabatnya kerjakan. Dan meninggalkan segala peribadahan yang tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah dan para shahabatnya.
Setiap peribadahan yang tidak ada contoh perintah dari Rasulullah  maka ia tertolak dan orang yang mengerjakannya berdosa karena telah menyelisihi Allah dan Rasul-Nya. Rasulullah  bersabda:
 مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
Barangsiapa yang beramal dengan suatu amalan yang tidak sejalan dengan ajaran kami, maka amalnya tertolak.” (HR. Muslim No. 1718)
Ittiba’ akan mengantarkan pelakunya ke dalam surga. Rasulullah  bersabda:
كل أمتي يدخلون الجنة إلا من أبى، قِيلَ يا رسولَ الله، ومن يأبى؟ قال: من أطاعني دخل الجنة، ومن عصاني فقد أبى
“Seluruh ummatku akan masuk surga, kecuali orang yang enggan. Ditanyakan ‘Wahai Rasulullah, Siapakah orang yang enggan itu’. Beliau menjawab ‘Siapa yang mentaatiku, ia masuk surga dan siapa yang bermaksiat kepadaku, sungguh ia telah enggan” (HR. Bukhari)
3.     Pilar keselamatan yang ke tiga adalah “Sumber yang benar dalam hukum dan pemahaman”
Salah satu rambu keselamatan yang sangat penting adalah menimba pemahaman dan hidayah Islam dari sumber yang benar. Satu-satunya sumber yang mutlak benar adalah wahyu dari Allah  yang berbentuk al Qur’an dan al-Hadits (as-Sunnah)
Rasullah  bersabda:
تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوا مَاتَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةَ نَبِيِّهِ
“Aku tinggalkan kepada kalian dua perkara yang tidak akan sesat kalian selama kalian berpegang teguh pada keduanya, yaitu: Kitabullah (al Qur’an) dan Sunnah Nabi-Nya.” (HR. Tirmidzi, Abu Daud dan Ahmad)

4.     Pilar keselamatan yang ke empat adalah “Metode pemahaman yang benar”
Metode memahami Islam yang benar, sebagaimana Ahlussunnah wal Jama’ah memahami Islam adalah pemahaman para Shahabat . Karena para shahabat adalah generasi terbaik yang bertanya langsung kepada Rasulullah atas segala problematika yang mereka alami. Para shahabat juga kurun terbaik yang mendapat pujian dari Allah dan Rasul-Nya. Allah  telah mengacam kepada orang-orang yang menyelisihi mereka. Allah  berfirman:
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ
“Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. (QS. Ali Imran: 110)
وَمَنْ يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَى وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّى وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ وَسَاءَتْ مَصِيرًا (١١٥)
“Dan Barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.” (QS. An-Nisa: 115)

بَارَكَ اللَّهُ لِي وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعْنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيهِ مِنَ الْأَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْم، أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِي وِلَكُمْ

##########################
إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا، وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
Jama’ah shalat Jum’ah rahimakumullah…
       Semoga Allah  senantiasa memberi petunjuk hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita mampu meniti jalan kesealamatan Shiratulmustaqim dengan pilar-pilar yang telah disebutkan di atas..
bÎ) ©!$# ¼çmtGx6Í´¯»n=tBur tbq=|Áムn?tã ÄcÓÉ<¨Z9$# 4 $pkšr'¯»tƒ šúïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#q=|¹ Ïmøn=tã (#qßJÏk=yur $¸JŠÎ=ó¡n@
اللَّهُمَّ صَلِّي وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَي نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَي آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
اللهم اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَات وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَات الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَات إِنَّكَ عَلَي كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْر
$uZ­/u öÏÿøî$# $uZs9 $oYt/qçRèŒ $oYsù#uŽó Î)ur þÎû $tR̍øBr& ôMÎm6rOur $oYtB#yø%r& $tRöÝÁR$#ur n?tã ÏQöqs)ø9$# tûï͍Ïÿ»x6ø9$#
$oY­/u Ÿw ùøÌè? $oYt/qè=è% y÷èt/ øŒÎ) $oYoK÷ƒyyd ó=ydur $uZs9 `ÏB y7Rà$©! ºpyJômu 4 y7¨RÎ) |MRr& Ü>$¨duqø9$#
š!$oY­/u !$oY¯RÎ) $¨YtB#uä öÏÿøî$$sù $uZs9 $oYt/qçRèŒ $uZÏ%ur z>#xtã Í$¨Z9$#
!$oY­/u $oYÏ?#uä Îû $u÷R9$# ZpuZ|¡ym Îûur ÍotÅzFy$# ZpuZ|¡ym $oYÏ%ur z>#xtã Í$¨Z9$#
عِبَادَ اللهِ:
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وِالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِذِي الْقُرْبَي ، وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْن ، وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ