PuGnaToR
Pugnator like 1942663.gifFreedom to Palestine - just join to my Blog

Senin, 24 Desember 2012

Martial Arts & Self Defense


Capoeira merupakan sebuah olah raga bela diri yang dikembangkan oleh para budak Afrika di Brasil pada sekitar tahun 1500-an. Gerakan dalam capoeira menyerupai tarian dan bertitik berat pada tendangan. Pertarungan dalam capoeira biasanya diiringi oleh musik dan disebut Jogo. Capoeira sering dikritik karena banyak orang meragukan keampuhannya dalam pertarungan sungguhan, dibanding seni bela diri lainnya seperti Karate atau Taekwondo


Aikido adalah salah satu seni beladiri asal Jepang yang diciptakan oleh Morihei Ueshiba. Aikido diciptakan pada era modernisasi Jepang yang berlangsung sekitar tahun 1800-an. Beladiri ini merupakan kombinasi dari ilmu pedang Kenjutsu dan Jujutsu yang juga merupakan bentuk seni beladiri tradisional Jepang. Pengaruh Kenjutsu tampak dalam pengaturan gerakan gerakan atau langkah langkah kaki. Sedangkan pengaruh jujutsu tampak dalam penggunaan teknik kuncian dan lemparan.


Seni beladiri ini diciptakan dengan menekankan harmonisasi dan keselarasan antara energi ki(prana) individu dengan ki alam semesta. Aikido juga menekankan pada prinsip kelembutan dan bagaimana untuk mengasihi serta membimbing lawan. Prinsip ini diterapkan pada gerakan-gerakannya yang tidak menangkis serangan lawan atau melawan kekuatan dengan kekuatan tetapi "mengarahkan" serangan lawan untuk kemudian menaklukkan lawan tanpa ada niat untuk mencederai lawan. Berbeda dengan beladiri pada umumnya yang lebih mengutamakan pada latihan kekuatan fisik dan stamina, Aikido lebih mendasarkan latihannya pada penguasaan diri dan kesempurnaan teknik. Teknik teknik yang digunakan dalam Aikido kebanyakan berupa teknik elakan, kuncian, lemparan, bantingan. Sementara teknik teknik pukulan maupun tendangan dalam praktiknya jarang digunakan.Falsafah falsafah yang mendasari Aikido, yaitu kasih dan konsep mengenai ki inilah yang membuat Aikido menjadi suatu seni beladiri yang unik.

Sistem tingkatan yang harus dilalui oleh seorang praktisi aikido hampir sama dengan yang digunakan oleh seni beladiri asal Jepang lainnya, yaitu sistem Kyu untuk tingkat dasar dan Dan untuk tingkat mahir. Secara singkat, praktisi yang berada di tingkat kyu 6 sampai kyu 4 menggunakan tanda berupa sabuk yang berwarna putih. Sementara praktisi yang mencapai tingkatan kyu 3 sampai 1 menggunakan sabuk berwarna cokelat. Tingkatan selanjutnya adalah Dan. Praktisi yang mencapai tingkatan ini ditandai dengan sabuk yang berwarna hitam serta aksesoris tambahan berupa celana panjang bernama Hakama. Celana seperti ini biasa dipakai oleh para samurai pada jaman dahulu.

Jiu Jitsu


JUI JITSU
Jujutsu (bahasa Jepang:jūjutsu; juga jujitsu, ju jutsu, ju jitsu, atau jiu jitsu) adalah sistem bela diri Jepang; sejenis olah raga bela diri Jepang.


Ju-Jitsu atau Jiu-Jitsu atau Jujutsu merupakan teknik bela diri yang berasal dari jaman Jepang Kuno. Munculnya boleh dibilang hampir bersamaan dengan bela diri tertua di Jepang yaitu Sumo/Gulat Jepang (230 th SM. Merupakan induk berbagai bela diri dari Jepang, Korea, Brazil, Rusia, Israel dll. Diantaranya Judo, Aikido, Kobudo, Kendo, Iaido, Hapkido(Korea), Vale Tudo(Brazil),Sambo(Rusia), Krav Maga(Israel) dll

Secarah harfiah kata Jiu atau Ju berarti lentur atau fleksibel dan kata Jitsu atau Jutsu berarti teknik atau cara/metode. Maka Ju-Jitsu berarti bela diri yang fleksibel, ada teknik keras ada juga teknik lembut/halus, ada teknik menyerang ada teknik bertahan, ada teknik menggunakan kekuatan fisik ada pula dengan tenaga dalam, banyak teknik tangan kosong banyak pula teknik menggunakan senjata.

Intinya Jiu-Jitsu menggunakan segala teknik/cara untuk melumpuhkan/manguasai lawan. Pada dasarnya teknik Jiu-Jitsu adalah teknik bertarung bebas yang sebenarnya bukanlah sport. Akan tetapi dalam masa modern ini Sport Ju-Jitsu juga mulai marak sehingga muncul banyak sekali even–even pertandingan Ju-Jitsu di berbagai negara dengan berskala Nasional, Regional maupun Internasional

JU-JITSU DI INDONESIA




Ada banyak organisasi Jiu-Jitsu (Jujutsu) di Indonesia, dan salah satu yang terkemuka adalah dari aliran "Kyushin Ryu". Jiu-Jitsu aliran Kyushin Ryu masuk ke Indonesia pada masa pergolakan Perang Dunia II (1942) di bawa oleh seorang tentara Jepang yang bernama “ Ishikawa “. Karena itu Jiu-jitsu Indonesia (IJI) dikenal dengan aliran “ I Kyushin Ryu “.

Ishikawa kemudian mewariskan ilmunya kepada R. Sutopo (Ponorogo) yang kemudian diturunkan kepada kelima muridnya yaitu Drs. Firman Sitompul (Dan X), Drs. Heru Nurcahyo (Dan VII), Drs. Bambang Supriyanto (Dan VI), Irjen(Pol) DPM Sitompul, SH, MH (Dan V) dan Drs. Heru Winoto (Dan V). Kelima murid inilah yang menjadi cikal bakal tumbuh dan berkembangnya Jiu-Jitsu di Indonesia. Sebelum dibentuk organisasi “Institut Jiu-Jitsu Indonesia (IJI)”, Jiu-Jitsu dikenal dengan sebutan Perkumpulan Bela Diri Silat “Bantaran Angin” yang berpusat di Ponorogo.

Untuk mengembangkan Jiu-Jitsu ke seluruh Indonesia maka kemudian pusat pengembangan Ju-Jitsu dipindahkan ke Jakarta. Di sinilah dibentuk suatu organisasi resmi dan berbadan hukum yang bernama “ Institut Jiu-Jitsu Indonesia “ disingkat “ IJI ”, tepatnya tanggal 8 Desember 1981.

Pada tahun itu juga saat diadakan demonstrasi bela diri Jiu-Jitsu di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Jakarta, Jiu-Jitsu berhasil mendapatkan penghargaan serta pengakuan dari Kedutaan Besar Jepang.

Hingga saat ini Jiu-Jitsu telah masuk di POLRI dan juga di berbagai kesatuan militer seperti KOPASSUS, KOSTRAD, PASPAMPRES, MARINIR dll. Jiu-Jitsu juga dikembangkan di sekolah-sekolah, instansi-instansi pemerintah maupun swasta dan juga di perguruan

TONFA JUTSU

Ilmu yang dipelajari dan dikembangkan Institut Ju-jitsu Indonesia antara lain beladiri tangan kosong dan senjata. Senjata yang diajarkan diantaranya : Tonfa yaitu senjata yang telah dipakai oleh Polisi Indonesia. Tonfa dikembangkan oleh Anang Dan 3 Ju-Jitsu(salah satu murid Ju-Jitsu dari Jawa Timur) Bersama kawan-kawannya dari Pengurus Daerah Jawa Timur diantaranya Asikwanurrizal Dan2 dan Benny Dan 1 menyusun Kata 1 Tonfa, Kata 2 Tonfa dan Kata 3 Tonfa atau yang populer dengan nama Kata 8 penjuru mata angin yang disusunnya sendiri dalam waktu kurang dari satu jam (Diperagakan 1000 personil pada saat Upacara Hari Bhayangkara ke-57, 1 Juli 2003 di Lapanga Terbang Pondok Cabe, Tangerang.

Saat ini ilmu tonfa masih terus dikembangkan oleh Anang dan timnya yang tergabung dalam SELF DEFENCE CLUB - INSTITUT JU-JITSU INDONESIA

Jujutsu




Jujutsu (juga dieja Jujitsu, Ju-Jitsu atau Jiu-Jitsu)adalah sebuah seni beladiri yang berasal dari Jepang. Jujutsu pada dasarnya adalah bentuk pembelaan diri yang bersifat defensif dan memanfaatkan "Yawara-gi" atau teknik-teknik yang bersifat fleksibel, dimana serangan dari lawan tidak dihadapi dengan kekuatan, melainkan dengan cara "menipu" lawan agar daya serangan tersebut dapat digunakan untuk mengalahkan dirinya sendiri. Dari seni beladiri Jujutsu ini, lahirlah beberapa seni beladiri lainnya yang mempunyai konsep defensif serupa, yaitu Aikido dan Judo, keduanya juga berasal dari Jepang.

Jujutsu terdiri atas bermacam-macam aliran (Ryuha), namun pada garis besarnya terbagi atas dua "gaya", yaitu tradisional dan modern. Gerakan dari kedua macam "gaya" Jujutsu ini adalah hampir sama, namun jurus-jurus Jujutsu modern sudah disesuaikan dengan situasi pembelaan diri di jaman modern, sedangkan jurus-jurus Jujutsu tradisional biasanya mencerminkan situasi pembelaan diri di saat aliran Jujutsu yang bersangkutan diciptakan. Sebagai contoh, Jujutsu yang diciptakan di jaman Sengoku Jidai (sebelum Shogun Tokugawa berkuasa) menekankan pada pertarungan di medan perang dengan memakai baju besi (disebut Yoroi Kumi Uchi), sedangkan yang diciptakan di jaman Edo (sesudah Shogun Tokugawa berkuasa) menekankan pada beladiri dengan memakai pakaian sehari-hari (Suhada Jujutsu).

Teknik-teknik Jujutsu pada garis besarnya terdiri atas atemi waza (menyerang bagian yang lemah dari tubuh lawan), kansetsu waza/gyakudori (mengunci persendian lawan) dan nage waza (menjatuhkan lawan). Setiap aliran Jujutsu memiliki caranya sendiri untuk melakukan teknik-teknik tersebut diatas. Teknik-teknik tersebut lahir dari metode pembelaan diri kaum Samurai (prajurit perang jaman dahulu) di saat mereka kehilangan pedangnya, atau tidak ingin menggunakan pedangnya (misalnya karena tidak ingin melukai atau membunuh lawan).

Aliran Jujutsu yang tertua di Jepang adalah Takenouchi-ryu yang didirikan tahun 1532 oleh Pangeran Takenouchi Hisamori. Aliran-aliran lain yang terkenal antara lain adalah Shindo Yoshin-ryu yang didirikan oleh Matsuoka Katsunosuke pada tahun 1864, Daito-ryu yang didirikan oleh Takeda Sokaku pada tahun 1892, Hakko-ryu yang didirikan Okuyama Ryuho pada tahun 1942, dan banyak aliran lainnya.

Di Indonesia, ada beberapa perguruan Jujutsu/Ju-Jitsu yang cukup populer, selain perguruan Institut Jiu-Jitsu Indonesia yang didirikan oleh Bp. Sitompul, juga dapat dijumpai perguruan PORBIKAWA (Persatuan Beladiri Ishikawa) yang didirikan oleh Master Ishikawa (dan diteruskan oleh murid utama beliau, Bp. Tan Sing Tjay), perguruan Jiujitsu Club Indonesia (JCI) http://www.geocities.com/wadokai_indonesia/jci.html yang didirikan oleh Bp. Ferry Sonneville pada tahun 1953, perguruan Goshinbudo Jujutsu Indonesia (GBI) http://www.geocities.com/gbi_club yang didirikan oleh Bp. Ben Haryo pada tahun 1997, perguruan Take Sogo Budo yang didirikan oleh Bp. Hero Pranoto, dan perguruan Samurai Jujutsu Indonesia (SJJI) yang didirikan oleh Bp. Budi Martadi.

Perguruan Goshinbudo Jujutsu Indonesia (GBI) berafiliasi dengan JKF-Wadokai (beraliran Wado) dan Kokusai Dentokan Renmei (beraliran Hakko-ryu) http://www.dentokanhombu.com sedangkan Samurai Jujutsu Indonesia (SJJI) berafiliasi dengan Kokusai Jujutsu Renmei http://www.genbukan.org

Kedua perguruan diatas beraliran Jujutsu tradisional/murni, karena gerakannya didasarkan pada teknik-teknik Jujutsu Jepang sesuai aslinya, tanpa perubahan atau inovasi lokal dari anggota-anggota yang ada di Indonesia. Di perguruan GBI misalnya, diajarkan waza (teknik) yang berasal dari Hakko-ryu Jujutsu, Shindo Yoshin-ryu Jujutsu dan Ryoishinto-ryu Jujutsu, Sedangkan di perguruan SJJI, diajarkan teknik dari Hontai Takagi Yoshin-ryu Jujutsu, Asayama Ichiden-ryu Jujutsu dan beberapa aliran lainnya.

Ciri khas Jujutsu tradisional antara lain adalah tidak memiliki format pertandingan/kompetisi, serta masih menjalin hubungan dengan hombu dojo (dojo induk) yang ada di negara asal Jujutsu, yaitu Jepang. Sedangkan Jujutsu modern (seperti Gracie Jiu-Jitsu dari Brazil) biasanya menekankan pada pertandingan/kompetisi dan sudah tidak memiliki hubungan dengan negara asalnya

eTiKa Profesi IT World


Sebelum qt ke etika Profesi di dalam Dunia Teknologi Informasi sebaiknya qt harus tau pengertian ETIKA,,
di bawah ini ada beberapa pengertian, yaitu :

•Kode moral dari suatu profesi tertentu
•Standar penyelenggaraan suatu profesi tertentu
•Persetujuan diantara manusia untuk melakukan yang benar dan menghindari yang salah.

Etika dalam bidang teknologi informasi sangat perlu dikaji terus menerus untuk mendapatkan bentuk yang baku yang bisa diterima komunitas manusia, yang akan membantu dunia dalam memanfaatkan teknologi informasi sebaik-baiknya untuk kemudahan dan kenyamanan umat manusia dan menghindari hal-hal yang merugikan.

Etika yang dalam sejarah kehidupan manusia telah melewati masa perkembangan yang panjang, sejak awal lahirnya para pemikir yang dalam arti yang sebenarnya berarti filsafat mengenai bidang moral, berusaha memberi patokan-patokan dasar kepada manusia. Menurut Franz Magnis Suseno dalam bukunya Etika Jawa, Sebuah Analisa Filsafat tentang Kebijaksanaan Hidup Jawa, etika didefiniskan sebagai keseluruhan norma dan penilaian yang dipergunakan oleh masyarakat yang bersangkutan untuk mengetahui bagaimana manusia seharusnya menjalankan kehidupannya. Jadi di mana mereka menemukan jawaban atas pertanyaan: bagaimana saya harus membawa diri, sikap-sikap, dan tindakan-tindakan mana yang harus saya kembangkan agar hidup saya sebagai manusia berhasil? .

Di sisi lain, perkembangan teknologi informasi yang sedemikian cepat, dengan mudah melupakan etika-etika kepantasan yang harus dipenuhi agar manfaat yang didapat dari perkembangannya bisa membawa “keberhasilan” bagi manusia, bukan malahan kebalikannya, kehancuran dan “chaos”. Kecanggihan teknologi, terutama teknologi informasi mampu memberi “kuasa” lebih kepada yang menguasainya yang memungkinkannya untuk memberikan manfaat maksimal kepada sesamanya, atau kebalikannya memberinya kekuatan untuk memperalat dan menguasai orang lain.

Sebagai bagian dari usaha untuk memformulasikan hal-hal yang bersifat intuitif kurang jelas, menjadi sesuatu yang lebih spesifik yang membawa kebaikan bagi pemanfaatan teknologi informasi, beberapa organisasi profesi memiliki kode etik yang mengikat para anggotanya. Selain itu dalam perkembangannya, beberapa perusahaan untuk menjaga etika bisnisnya agar memiliki acuan yang jelas dan pasti untuk kelangsungan bisnisnya, dalam menjaga keseimbangan antara kepentingan perusahaan/pemilik modal(“stockholder theory”) dan kepentingan sosial (“social contract theory”) , guna memberikan batas-batas atau aturan yang jelas, membuat acuan dalam pemanfaatan sistem informasi perusahaan demikian disampaikan oleh James A Brian dalam bukunya “Management Information System, Managing Information Technology in the Business Enterprise”

Etika profesi
 adalah norma-norma, syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi oleh sekelompok orang yang disebut kalangan profesional. Lalu siapakah yang disebut profesional itu? Orang yang menyandang suatu profesi tertentu disebut seorang profesional. Selanjutnya Oemar Seno Adji mengatakan bahwa peraturan-peraturan mengenai profesi pada umumnya mengatur hak-hak yang fundamental dan mempunyai peraturan-peraturan mengenai tingkah laku atau perbuatan dalam melaksanakan profesinya yang dalam banyak hal disalurkan melalui kode etik.
Sedangkan yang dimaksud dengan
 profesi adalah suatu moral community (masyarakat moral) yang memiliki cita-cita dan nilai bersama. Mereka membentuk suatu profesi yang disatukan karena latar belakang pendidikan yang sama dan bersama-sama memiliki keahlian yang tertutup bagi orang lain.

Banyaknya aplikasi dan peningkatan penggunaan TI telah menimbulkan berbagai isu etika, yang dapat dikategorikan dalam empat jenis:

1. Isu privasi: rahasia pribadi yang sering disalahgunakan orang lain dengan memonitor e-mail, memeriksa komputer orang lain, memonitor perilaku kerja (kamera tersembunyi). Pengumpulan, penyimpanan, dan penyebaran informasi mengenai berbagai individu/pelanggan dan menjualnya kepada pihak lain untuk tujuan komersial. Privasi informasi adalah hak untuk menentukan kapan, dan sejauh mana informasi mengenai diri sendiri dapat dikomunikasikan kepada pihak lain. Hak ini berlaku untuk individu, kelompok, dan institusi.

2. Isu akurasi: autentikasi, kebenaran, dan akurasi informasi yang dikumpulkan serta diproses. Siapa yang bertanggung jawab atas berbagai kesalahan dalam informasi dan kompensasi apa yang seharusnya diberikan kepada pihak yang dirugikan?

3. Isu properti: kepemilikan dan nilai informasi (hak cipta intelektual). Hak cipta intelektual yang paling umum berkaitan dengan TI adalah perangkat lunak. Penggandaan/pembajakan perangkat lunak adalah pelanggaran hak cipta dan merupakan masalah besar bagi para vendor, termasuk juga karya intelektual lainnya seperti musik dan film.

4. Isu aksesibilitas: hak untuk mengakses infomasi dan pembayaran biaya untuk mengaksesnya. Hal ini juga menyangkut masalah keamanan sistem dan informasi.

Salah satu alasan sulitnya menegakkan etika di dunia TI adalah karena relatif barunya bidang ini. Tak seperti dunia kedokteran yang usianya sudah ratusan abad, bidang TI adalah profesi baru. Walaupun ada juga yang melanggar, dalam dunia kedokteran, etika profesi sangat dijunjung tinggi. Ini jauh berbeda dengan dunia TI, di mana orang sangat mudah melanggar etika. Orang masih meraba-raba batasan antara inovasi, kreatifitas, dan pelanggaran etika. Apalagi dunia ini hampir sepenuhnya digeluti oleh anak-anak muda yang kerap mengabaikan persoalan moralitas yang abu-abu.

Kode etik profesi Informatikawan merupakan bagian dari etika profesi.Kode etik profesi merupakan lanjutan dari norma-norma yang lebih umum yang telah dibahas dan dirumuskan dalam etika profesi. Kode etik ini lebih memperjelas,mempertegas dan merinci norma-norma ke bentuk yang lebih sempurna walaupun sebenarnya norma-norma terebut sudah tersirat dalam etika profesi. Dengan demikian kode etik profesi adalah sistem norma atau aturan yang ditulis secara jelas dan tegas serta terperinci tentang apa yang baik dan tidak baik, apa yang benar dan apa yang salah dan perbuatan apa yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh seorang profesional. Tujuan utama dari kode etik adalah memberi pelayanan khusus dalam masyarakat tanpa mementingkan kepentingan pribadi atau kelompok. Adapun fungsi dari kode etik profesi adalah :

1. Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan.
2. Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan
3. Mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi.

Hotel Bintang


unit hotel;

interface

uses
  Windows, Messages, SysUtils, Variants, Classes, Graphics, Controls, Forms,
  Dialogs, StdCtrls;

type
  TForm1 = class(TForm)
    GroupBox1: TGroupBox;
    Label1: TLabel;
    Label2: TLabel;
    Label3: TLabel;
    ComboBox1: TComboBox;
    Label4: TLabel;
    ComboBox2: TComboBox;
    Edit1: TEdit;
    RadioButton1: TRadioButton;
    RadioButton2: TRadioButton;
    RadioButton3: TRadioButton;
    GroupBox2: TGroupBox;
    Label5: TLabel;
    Label6: TLabel;
    Label7: TLabel;
    Label8: TLabel;
    Label9: TLabel;
    ComboBox3: TComboBox;
    Edit2: TEdit;
    CheckBox1: TCheckBox;
    CheckBox2: TCheckBox;
    CheckBox3: TCheckBox;
    Edit3: TEdit;
    Button1: TButton;
    Button2: TButton;
    procedure FormActivate(Sender: TObject);
    procedure Button1Click(Sender: TObject);
    procedure Button2Click(Sender: TObject);
    procedure ComboBox1Change(Sender: TObject);
    procedure RadioButton1Click(Sender: TObject);
    procedure RadioButton2Click(Sender: TObject);
    procedure RadioButton3Click(Sender: TObject);
    procedure ComboBox3Change(Sender: TObject);
    procedure CheckBox1Click(Sender: TObject);
    procedure CheckBox2Click(Sender: TObject);
    procedure CheckBox3Click(Sender: TObject);
  private
    { Private declarations }
  public
  procedure bersih;
  procedure aktif;
  procedure nonaktif;
    { Public declarations }
  end;

var
  Form1: TForm1;
  biaya : integer;
implementation

{$R *.dfm}
procedure Tform1.bersih;
begin
  combobox1.Text := '';
  combobox2.Text := '';
  combobox3.Text := '';
  edit1.Text := '';
  edit2.Text := '';
  edit3.Text := '0';
  radiobutton1.Checked := false;
  radiobutton2.Checked := false;
  radiobutton3.Checked := false;
  checkbox1.Checked := false;
  checkbox2.Checked := false;
  checkbox3.Checked := false;

end;

procedure Tform1.aktif;
begin

  combobox1.Enabled := true;
  combobox2.Enabled := true;
  combobox3.Enabled := true;
  edit1.Enabled := true;
  edit2.Enabled := true;
  edit3.Enabled := true;
  radiobutton1.Enabled := true;
  radiobutton2.Enabled := true;
  radiobutton3.Enabled := true;
  checkbox1.Enabled := true;
  checkbox2.Enabled := true;
  checkbox3.Enabled := true;
end;

procedure Tform1.nonaktif;
begin

  combobox1.Enabled := false;
  combobox2.Enabled := false;
  combobox3.Enabled := false;
  edit1.Enabled := false;
  edit2.Enabled := false;
  edit3.Enabled := false;
  radiobutton1.Enabled := false;
  radiobutton2.Enabled := false;
  radiobutton3.Enabled := false;
  checkbox1.Enabled := false;
  checkbox2.Enabled := false;
  checkbox3.Enabled := false;
end;

procedure TForm1.FormActivate(Sender: TObject);
begin
nonaktif;
bersih;
end;

procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject);
begin
aktif;
bersih;
end;

procedure TForm1.Button2Click(Sender: TObject);
begin
close;
end;

procedure TForm1.ComboBox1Change(Sender: TObject);
var
a : integer;
begin
combobox2.Items.Clear;
  if combobox1.Text = '1' then
    begin
       for a := 100 to 175 do combobox2.Items.Add(inttostr(a));
    end
  else if combobox1.Text = '2' then
    begin
       for a := 200 to 250 do combobox2.Items.Add(inttostr(a));
    end
  else if combobox1.Text = '3' then
    begin
       for a := 300 to 320 do combobox2.Items.Add(inttostr(a));
    end;



end;

procedure TForm1.RadioButton1Click(Sender: TObject);
begin
if combobox1.Text = '1' then
  edit1.Text := '175000'
else if combobox1.Text = '2' then
  edit1.Text := '250000'
else if combobox1.Text = '3' then
  edit1.Text := '400000';

end;

procedure TForm1.RadioButton2Click(Sender: TObject);
begin
if combobox1.Text = '1' then
  edit1.Text := '300000'
else if combobox1.Text = '2' then
  edit1.Text := '475000'
else if combobox1.Text = '3' then
  edit1.Text := '550000';
end;

procedure TForm1.RadioButton3Click(Sender: TObject);
begin
if combobox1.Text = '1' then
  edit1.Text := '600000'
else if combobox1.Text = '2' then
  edit1.Text := '750000'
else if combobox1.Text = '3' then
  edit1.Text := '900000';
end;

procedure TForm1.ComboBox3Change(Sender: TObject);
begin
if combobox3.Text = 'SPA' then
  edit2.Text := '125000'
else if combobox3.Text = 'GYM' then
  edit2.Text := '75000'
else if combobox3.Text = 'BAR' then
  edit2.Text := '180000';


end;

procedure TForm1.CheckBox1Click(Sender: TObject);
begin
if checkbox1.Checked = true then
  biaya := biaya + 80000
else if checkbox1.Checked = false then
  biaya := biaya - 80000;

  edit3.Text := inttostr(biaya);

end;

procedure TForm1.CheckBox2Click(Sender: TObject);
begin
if checkbox2.Checked = true then
  biaya := biaya + 150000
else if checkbox2.Checked = false then
  biaya := biaya - 150000;

  edit3.Text := inttostr(biaya);

end;

procedure TForm1.CheckBox3Click(Sender: TObject);
begin
if checkbox3.Checked = true then
  biaya := biaya + 200000
else if checkbox3.Checked = false then
  biaya := biaya - 200000;

  edit3.Text := inttostr(biaya);


end;

end.

Borland Delphi


unit Latihan;

interface

uses
  Windows, Messages, SysUtils, Variants, Classes, Graphics, Controls, Forms,
  Dialogs, StdCtrls;

type
  TForm1 = class(TForm)
    Label1: TLabel;
    Label2: TLabel;
    Label3: TLabel;
    Label4: TLabel;
    Label5: TLabel;
    Label6: TLabel;
    Label7: TLabel;
    Label8: TLabel;
    ckode: TComboBox;
    tnama: TEdit;
    tbiaya: TEdit;
    tjenis: TEdit;
    tlama: TEdit;
    ttotal: TEdit;
    tdiskon: TEdit;
    tbonus: TEdit;
    Label9: TLabel;
    ttobay: TEdit;
    binput: TButton;
    bbatal: TButton;
    bkeluar: TButton;
    procedure ckodeClick(Sender: TObject);
    procedure tlamaKeyPress(Sender: TObject; var Key: Char);
    procedure binputClick(Sender: TObject);
    procedure bbatalClick(Sender: TObject);
    procedure bkeluarClick(Sender: TObject);
  private
    { Private declarations }
  public
    { Public declarations }
    Procedure Bersih;
    Procedure Aktif;
    Procedure Nonaktif;
  end;

var
  Form1: TForm1;

implementation

{$R *.dfm}
procedure tform1.bersih;
begin
ckode.Text:='';
tnama.text:='';
tbiaya.text:='0';
tjenis.text:='';
tlama.text:='';
ttotal.text:='0';
tdiskon.text:='';
ttobay.text:='0';
tbonus.Text:='';
end;

procedure tform1.aktif;
begin
ckode.Enabled:=true;
tnama.Enabled:=true;
tbiaya.Enabled:=true;
tjenis.Enabled:=true;
tlama.Enabled:=true;
ttotal.Enabled:=true;
tdiskon.Enabled:=true;
ttobay.Enabled:=true;
tbonus.Enabled:=true;
end;

procedure tform1.Nonaktif;
begin
ckode.Enabled:=false;
tnama.Enabled:=false;
tbiaya.Enabled:=false;
tjenis.Enabled:=false;
tlama.Enabled:=false;
ttotal.Enabled:=false;
tdiskon.Enabled:=false;
ttobay.Enabled:=false;
tbonus.Enabled:=false;
end;


procedure TForm1.ckodeClick(Sender: TObject);
begin
if copy(ckode.Text,1,2)='MR' then
tnama.Text:='Mawar'
else
if copy(ckode.Text,1,2)='ML' then
tnama.Text:='Melati'
else
if copy(ckode.Text,1,2)='KB' then
tnama.Text:='Kamboja'
else
tnama.Text:='Cempaka';

if copy(ckode.Text,4,2)='15' then
tbiaya.Text:='150000'
else
if copy(ckode.Text,4,2)='13' then
tbiaya.Text:='130000'
else
if copy(ckode.Text,4,2)='11' then
tbiaya.Text:='110000'
else
tbiaya.Text:='200000';

if copy(ckode.Text,7,1)='V' then
tjenis.Text:='VIP'
else
if copy(ckode.Text,7,1)='R' then
tjenis.Text:='Reguler'
else
if copy(ckode.Text,7,1)='S' then
tjenis.Text:='Small'
else
tjenis.Text:='Family';
end;
procedure TForm1.tlamaKeyPress(Sender: TObject; var Key: Char);
const
persen=0.1;
var
a,b,c,d,e:real;
begin
if key=#13 then
begin
a:=strtofloat(tbiaya.Text);
b:=strtofloat(tlama.Text);
c:=a*b;
ttotal.Text:=floattostr(c);
if b>5 then
tdiskon.Text:='10%'
else
tdiskon.Text:='Tidak Ada';
d:=strtofloat(ttotal.Text);
e:=d-(d*persen);
ttobay.Text:=floattostr(e);
if e>1000000 then
tbonus.Text:='1 set alat dapur'
else
tbonus.Text:='Terima Kasih';
end
end;
procedure TForm1.binputClick(Sender: TObject);
begin
Aktif;
end;

procedure TForm1.bbatalClick(Sender: TObject);
begin
Bersih;
Nonaktif;
end;

procedure TForm1.bkeluarClick(Sender: TObject);
begin
if(application.MessageBox('Yakin Akan Keluar?', 'Konfirmasi',MB_OkCancel)=ID_Ok) then
close;
end;

end.

Selasa, 06 November 2012

Belajar pHp

               Beberapa hari yg lalu saya sempat Pusing karena tugas yang di berikan Dosen Instruktur LaB belum juga bisa saya pecahkan, hingga tanya teman sana teman sini. Tapi al-hasil belum juga bisa diselesaikan hingga batas waktu yg telah ditentukan.
               Yaah.. dengan hati kecewa dihari pengumpulan tugas berbau pHp ini, saya terpaksa tidak mengumpulakn apa-apa. Disaat itu saya hanya bisa berjalan gontai keluar LaB disaat teman2 ku  seruangan yang lain dengan senyum maniz Mengumpulkan tugas mereka.

              Putus ASA !? Mungkin itulah yang saya alami ketika membuka pintu LaB B saat akan keluar dari ruangan Lab tersebut.

Tapi itu hanya SEKILAS,,!! Setelah saya menutup kembali Daun pintu tersebut Bara Semangat Memercik di  dalam hai ini, tanpa sadar bibir ini berucap "PASTI BISA !!"

الحمد الله 

tadi sore pukul + 17:32 saya coba kembali utak atik bareng teman yg awalnya kami Pusing bersama tuk masalah ini, bahkan teman yg satunya lagi mengatakan "Duh klo dengar Arull buka PhP malah tambah Pusing ngumpul disini". Hingga akhirnya.. Drama ini pun selesai..!!
      Dengan hati gembira kini saya bisa mengetahui apa kesalahan yg telah terjadi pada Script pHp ku tsb.

Nah.. Sesuai nih dengan Motto Blogger ku "Bagi ilmu sebelum bagi harta..!
maka saya coba ketik Postingan kali ini tentang Belajar pHp..
Oke Agan, Mas Brow..sSob,, Guys.., aKhi w Ukhty.. semua.. Langsung saja ke Inti dari Kue ini ..
#kok pake Kue inti segala ya.. ! :(
  
Script Input

<!doctype html public "-//W3C//DTD HTML 4.0 //EN"> 
<html>
<head>
       <title>KursuS PintaR ABC</title>
</head>
<body bgcolor=green text=yellow><form method=post action=pintar.php>
<pre><b><center><h2>Kursus Pintar ABC</h2></center></b>
<hr size=8 width=80% align=center color=yellow>
No Formulir          : <input type=text name=nf>
Nama Peserta         : <input type=text name=np>
Hobi                 : <input type=checkbox value=Music name=hm>Music<input type=checkbox value="Olah Raga" name=ho>Olah Raga<input type=checkbox value=Membaca name=hb>Membaca
Tanggal Daftar       : <select name=td><option selected=selected> </option><?php for($n=1;$n<=31;$n++){echo"<option value=$n>$n</option>";}?></select><select name=bd><option selected=selected> </option><?php for($n=1;$n<=12;$n++){echo"<option value=$n>$n</option>";}?> </select><select name=yd><option selected=selected></option><?php for($n=2013;$n>=1989;$n--){echo"<option value=$n>$n</option>";}?></select>

Pilihan Materi       : <select size=1 name=pm><option> </option><option>Matematika</option><option>IPA</option><option>IPS</option><option>Bahasa</option></select>
Pilihan Kelas        : <input type=radio value=Reguler name=pk>Reguler <input type=radio value="Non Reguler" name=pk>Non Reguler
Jumlah Pertemuan     : <input type=text name=jp>

                       <input type=submit name=a value=Daftar> <input type=reset name=b value=Batal>
</pre>
</form>
</body>
</html>

Nih tampilan Inputnya.. !


Script Output


<!doctype html public "-//W3C//DTD HTML 4.0 //EN">
<html>
<head>
       <title>KursuS PintaR ABC</title>
</head>
<body bgcolor=yellow text=green>
<?php
$n=$_POST['nf'];
$n1=$_POST['np'];
$n2=$_POST['hm'];
$n3=$_POST['ho'];
$n4=$_POST['hb'];
$n5=$_POST['td'];
$n5b=$_POST['bd'];
$n5y=$_POST['yd'];
$n6=$_POST['pm'];
$n7=$_POST['pk'];
 if (($n6=="Matematika")&&($n7=="Reguler"))
  $bk=75000;
  elseif (($n6=="Matematika")&&($n7=="Non Reguler"))
  $bk=90000;
  elseif (($n6=="IPA")&&($n7=="Reguler"))
  $bk=65000;
  elseif (($n6=="IPA")&&($n7=="Non Reguler"))
  $bk=80000;
  else if (($n6=="IPS")&&($n7=="Reguler"))
  $bk=55000;
  elseif (($n6=="IPS")&&($n7=="Non Reguler"))
  $bk=70000;
  elseif (($n6=="Bahasa")&&($n7=="Reguler"))
  $bk=60000;
  else
  $bk=85000;
$n8=$_POST['jp'];
  if ($n8<=10){
  $pt=0.1*$bk;
  $bns="Gantungan Kunci";}
  elseif ($n8<=20){
  $pt=00.5*$bk;
  $bns="Stiker";}
  else{
  $pt=0;
  $bns='-';}
$tb=($bk-$pt)*$n8;
?>
      <table border=5 bgcolor=#00ff align=center>
      <tr>
          <td colspan=2 align=center>Bukti Pendaftaran Kursus Pintar ABC</td>
      </tr>
      <tr>
          <td>No Formulir</td>
          <td><?php echo $n;?></td>
      </tr>
      <tr>
          <td>Nama Peserta</td>
          <td><?php echo $n1; ?></td>
      </tr>
      <tr>
          <td rowspan=3>Hobi </td>
          <td $n2><?php echo $n2;?></td>
      </tr>
      <tr>
      <td $n3><?php echo $n3;?></td>
      </tr>
      <tr>
          <td $n4><?php echo $n4;?></td>
      </tr>
      <tr>
          <td>Tanggal Daftar</td>
          <td><?php echo $n5; echo -$n5b;echo -$n5y;?></td>
      </tr>
      <tr>
          <td colspan=2 ><br></td>
      </tr>
      <tr>
          <td>Pilihan Materi </td>
          <td><?php echo $n6;?></td>
      </tr>
      <tr>
          <td>Pilihan Kelas </td>
          <td><?php echo $n7;?></td>
      </tr>
      <tr>
          <td>Biaya Kursus </td>
          <td><?php echo $bk;?></td>
      </tr>
      <tr>
          <td>Jumlah Pertemuan </td>
          <td><?php echo $n8;?></td>
      </tr>
      <tr>
          <td>Potongan </td>
          <td><?php echo $pt;?></td>
      </tr>
      <tr>
          <td>Bonus </td>
          <td><?php echo $bns;?></td>
      </tr>
      <tr>
          <td>Total Bayar </td>
          <td><?php echo $tb;?></td>
      </tr>
      </table>

</body>
</html>

Nih Tampilan Outputnya..



Mungkin ada nih sedikit lagi yg salah.. mohon dikoreksi nanti ya..
Ok deh..
ditunggu Vote dan Comentarnya..

..:::...Terima Kasih Semoga Bermanfaat...:::.

Senin, 03 September 2012

Jumlah Rakaat dalam Shalat Witir

Satu rakaat kemudian salam
Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhu dia berkata, “Ada seorang laki-laki bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang saat itu beliau berada di atas mimba
r, Bagaimana cara mengerjakan shalat malam?” Beliau menjawab, “Shalat malam itu dua rakaat dua rakaat. Jika salah seorang dari kalian khawatir akan masuk waktu shubuh, hendaklah ia shalat satu rakaat sebagai witir (penutup) bagi shalat yang telah dilaksanakan sebelumnya. “” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dua rakaat lalu salam kemudian disempurnakan dengan satu rakaat salam sebagai rakaat ketiganya.
Praktek tersebut telah dilakukan oleh Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu sebagaimana dijelaskan Nafi’ Rahimahullah dalam pernyataan beliau, “Sesungguhnya Abdullah bin Umar pernah salam (mengakhirkan shalat) antara dua rakaat dengan satu rakaat dalam witir hingga memerintahkan untuk memenuhi sebagian kebutuhannya.” (HR al-Bukhari no 991 dan Imam Malik dalam al-Muwatha’ 1/125)

Ibnu Umar sendiri menyatakan, “Rasulullah pernah memisahkan antara dua rakaat dan yang satu (dalam Witir) dengan salam yang bisa kami dengar( HR Imam Ahmad 2/72,ath-thahawi 1/278 dan Ibnu Hibban 2/35)
Dilakukan secara bersambung tiga rakaat dengan satu salam yaitu setelah rakaat ketiga.
Dari ‘Aisyah radhiyallahu’anha, “Rasulullah pada bulan Ramadhan dan di luar Ramadhan tidak pernah shalat lebih dari sebelas rakaat. Beliau shalat empat rakaat jangan tanya tentang bagus dan panjangnya shalat beliau. Kemudian beliau shalat tiga rakaat.” (Muttafaqun ‘alaihi)
Lima rakaat kemudian salam
Dari ‘Aisyah ia berkata,” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa melaksanakan shalat malam sebanyak tiga belas raka’at. Lalu beliau berwitir dari shalat malam tersebut dengan lima raka’at. Dan beliau tidaklah duduk (tasyahud) ketika witir kecuali pada raka’at terakhir.” (HR Muslim)
Sembilan rakaat: delapan rakaat dilanjutkan satu rakaat kemudian salam
Dari ‘Aisyah, ia berkata, “Kami dulu sering mempersiapkan siwaknya dan bersucinya, setelah itu Allah membangunkannya sekehendaknya untuk bangun malam. Beliau lalu bersiwak dan berwudhu dan shalat sembilan rakaat. Beliau tidak duduk dalam kesembilan rakaat itu selain pada rakaat kedelapan, beliau menyebut nama Allah, memuji-Nya dan berdoa kepada-Nya, kemudian beliau bangkit dan tidak mengucapkan salam. Setelah itu beliau berdiri dan shalat untuk rakaat ke sembilannya. Kemudian beliau berdzikir kepada Allah, memuji-Nya dan berdoa kepada-Nya, lalu beliau mengucapkan salam dengan nyaring agar kami mendengarnya. Setelah itu beliau shalat dua rakaat setelah salam sambil duduk, itulah sebelas rakaat wahai anakku. Ketika Nabiyullah berusia lanjut dan beliau telah merasa kegemukan, beliau berwitir dengan tujuh rakaat, dan beliau lakukan dalam dua rakaatnya sebagaimana yang beliau lakukan pada yang pertama, maka itu berarti sembilan wahai anakku.” (HR. Muslim no. 746)

Bacaaan Surat ketika Shalat Witir Tiga Rakaat

Dibaca dalam Witir pada rakaat pertama dengan “Sabbihisma Rabbikal A’la,” pada rakaat kedua dengan “Qul ya Ayyuhal Kafirun,” dan pada rakaat ketiga dengan “Qul Huwallahu Ahad, Berdasarkan hadist Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhu, ia menuturkan,

“Nabi dalam shalat Witir membaca: Sabbihisma rabbikal A’la, Qul ya Ayyuhal Kafirun dan Qul Huwallahu Ahad pada masing-masing raka’at.” (At Tirmidzi no 462, An Nasa’i:no1702,Ibnu Majah no 1172 dishahihkan Al-Albani dalam shahih Sunan An-Nasa’i,1/372,shahih Sunan Ibnu Majah,1/139 dan shahih Sunan At-Tirmidzi,1/144)

Semoga dengan artikel ini dapat bermanfaat, bagi yang sudah tahu tentangnya akan lebih bersemangat dalam mengamalkannya dan bagi yang belum mengenalnya semoga bisa membuka pintu hidayah dalam memahami dan mengamalkannya. Wallahu a’lam.

Penyusun : Ummu Hamzah Galuh Pramita Sari
Muroja’ah: M. A. Tuasikal

Rujukan:
Al Wajiiz Terj. Penerbit Pustaka As-Sunnah
As Sunnah edisi 03/th XIV
Rahasia Qiyamul Lail Penerbit Darul haqDua rakaat lalu salam kemudian disempurnakan dengan satu rakaat salam sebagai rakaat ketiganya.
Praktek tersebut telah dilakukan oleh Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu sebagaimana dijelaskan Nafi’ Rahimahullah dalam pernyataan beliau, “Sesungguhnya Abdullah bin Umar pernah salam (mengakhirkan shalat) antara dua rakaat dengan satu rakaat dalam witir hingga memerintahkan untuk memenuhi sebagian kebutuhannya.” (HR al-Bukhari no 991 dan Imam Malik dalam al-Muwatha’ 1/125)
Ibnu Umar sendiri menyatakan, “Rasulullah pernah memisahkan antara dua rakaat dan yang satu (dalam Witir) dengan salam yang bisa kami dengar( HR Imam Ahmad 2/72,ath-thahawi 1/278 dan Ibnu Hibban 2/35)
Dilakukan secara bersambung tiga rakaat dengan satu salam yaitu setelah rakaat ketiga.
Dari ‘Aisyah radhiyallahu’anha, “Rasulullah pada bulan Ramadhan dan di luar Ramadhan tidak pernah shalat lebih dari sebelas rakaat. Beliau shalat empat rakaat jangan tanya tentang bagus dan panjangnya shalat beliau. Kemudian beliau shalat tiga rakaat.” (Muttafaqun ‘alaihi)
Lima rakaat kemudian salam
Dari ‘Aisyah ia berkata,” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa melaksanakan shalat malam sebanyak tiga belas raka’at. Lalu beliau berwitir dari shalat malam tersebut dengan lima raka’at. Dan beliau tidaklah duduk (tasyahud) ketika witir kecuali pada raka’at terakhir.” (HR Muslim)
Sembilan rakaat: delapan rakaat dilanjutkan satu rakaat kemudian salam
Dari ‘Aisyah, ia berkata, “Kami dulu sering mempersiapkan siwaknya dan bersucinya, setelah itu Allah membangunkannya sekehendaknya untuk bangun malam. Beliau lalu bersiwak dan berwudhu dan shalat sembilan rakaat. Beliau tidak duduk dalam kesembilan rakaat itu selain pada rakaat kedelapan, beliau menyebut nama Allah, memuji-Nya dan berdoa kepada-Nya, kemudian beliau bangkit dan tidak mengucapkan salam. Setelah itu beliau berdiri dan shalat untuk rakaat ke sembilannya. Kemudian beliau berdzikir kepada Allah, memuji-Nya dan berdoa kepada-Nya, lalu beliau mengucapkan salam dengan nyaring agar kami mendengarnya. Setelah itu beliau shalat dua rakaat setelah salam sambil duduk, itulah sebelas rakaat wahai anakku. Ketika Nabiyullah berusia lanjut dan beliau telah merasa kegemukan, beliau berwitir dengan tujuh rakaat, dan beliau lakukan dalam dua rakaatnya sebagaimana yang beliau lakukan pada yang pertama, maka itu berarti sembilan wahai anakku.” (HR. Muslim no. 746)
Bacaaan Surat ketika Shalat Witir Tiga Rakaat
Dibaca dalam Witir pada rakaat pertama dengan “Sabbihisma Rabbikal A’la,” pada rakaat kedua dengan “Qul ya Ayyuhal Kafirun,” dan pada rakaat ketiga dengan “Qul Huwallahu Ahad, Berdasarkan hadist Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhu, ia menuturkan,
“Nabi dalam shalat Witir membaca: Sabbihisma rabbikal A’la, Qul ya Ayyuhal Kafirun dan Qul Huwallahu Ahad pada masing-masing raka’at.” (At Tirmidzi no 462, An Nasa’i:no1702,Ibnu Majah no 1172 dishahihkan Al-Albani dalam shahih Sunan An-Nasa’i,1/372,shahih Sunan Ibnu Majah,1/139 dan shahih Sunan At-Tirmidzi,1/144)
Semoga dengan artikel ini dapat bermanfaat, bagi yang sudah tahu tentangnya akan lebih bersemangat dalam mengamalkannya dan bagi yang belum mengenalnya semoga bisa membuka pintu hidayah dalam memahami dan mengamalkannya. Wallahu a’lam.
Penyusun : Ummu Hamzah Galuh Pramita Sari
Muroja’ah: M. A. Tuasikal
Rujukan:
Al Wajiiz Terj. Penerbit Pustaka As-Sunnah
As Sunnah edisi 03/th XIV
Rahasia Qiyamul Lail Penerbit Darul haq

Jumat, 15 Juni 2012

Contoh Soal JarKom

buat teman - teman yg sudah siap dgn UAS nih ada referensi contoh soal untuk sekedar latihan.
khusus untuk mahasiswa BSI, silahkan download aja yaa.. contoh soal JarKom

Selasa, 01 Mei 2012

CV.SARI DINA QUA

lowongan nie bwat jd sales minuman,,
di CV.SARI DINA QUA
membutuhkan tenaga kerja
*20 ORANG SALESMAN TO (pake mobil)
*20 ORANG MOTORIS
*5 ORANG ADMINISTRASI (pria/wanita)

persyarat:
1. membawa lamaran semestinya
2. batas usia 35 th..

alamat:
JL. raya wanaherang - cileungsi rt.04/01
(via cikuda keramik sekitar 300 mter dari pasar wanaherang)

atau tlp : 0821 1010 4510
            :021-9185 0310

Kamis, 26 April 2012

Posting Tugas Manajemen Proyek Sistem Informasi



Postingan kali ini sengaja dibuat untuk memenuhi tugas Management Proyek System Information yg diberikan oleh Bapak Sidik saat mengajar di Ruang 305

Tools 4 Success
Perjalanan Sukses adalah seperti halnya perjalanan menyusuri satu wilayah yg asing. saat melakukan perjalanan seperti itu, kita tentunya membutuhkan satu panduan agar tidak tersesat atau terperosok ke jurang. dalam situasi itu alat pemandu yg harus kita miliki adalah kompas sebagai penunjuk arah, peta adalah alat bantu untuk mencapai tujuan yg memberikan gambaran lebih spesifik, dan bahan bakar yg membuat kita sampai di tujuan
Kompas adalah impian, peta adalah action plan, bahan bakarnya antusias dan ketekunan.
(OxyGeNews Edisi 27 Mei-Juni 2009 GOAL WITHOUT PLAN IS ONLY A DREAM)


Prinsip Kunci untuk Sukses Proyek Manajer:


Manajer Proyek harus fokus pada tiga dimensi keberhasilan proyek. Sederhananya, keberhasilan proyek berarti menyelesaikan semua Deliverable proyek tepat waktu, sesuai dengan anggaran, dan untuk tingkat kualitas yg dapat diterima oleh sponsor dan STAKEHOLDER. Manajer proyek harus menjaga perhatian tim fokus pada pencapaian tujuan-tujuan yg luas.


Perencanaan adalah segalanya dan berkelanjutan. pada satu hal teks semua Proyek Manajer dan otoritas setuju. Kegiatan yg paling penting bahwa manajer proyek terlibat dalam merencanakan, rinci, sistematis, tim yg terlibat rencana merupakan dasar hanya untuk keberhasilan proyek. dan ketika dunia nyata peristiwa bersekongkol untuk mengubah rencana tersebut, manajer proyek harus membuat yg baru untuk mencerminkan perubahan. jadi perencanaan dan perencanaan kembali harus menjadi cara hidup bagi manajer proyek



          Manajer proyek harus merasa, dan mengirimkan kepada anggota tim mereka, rasa urgensi. Karena proyek adalah usaha yang terbatas dengan waktu yang terbatas, uang, dan sumber daya lain yang tersedia, mereka harus tetap bergerak ke arah penyelesaian. Karena anggota tim yang paling memiliki banyak prioritas lain, terserah kepada manajer proyek untuk menjaga perhatian mereka pada deliverable proyek dan tenggat waktu. Cek statusnya biasa, rapat, dan pengingat sangat penting.        Proyek yang berhasil menggunakan teruji oleh waktu, siklus hidup proyek terbukti. Kita tahu apa yang berhasil. Model seperti model ISD standar dan lain-lain dijelaskan dalam teks ini dapat membantu memastikan bahwa standar profesi dan praktik terbaik yang dibangun ke dalam rencana proyek kami. Tidak hanya model ini biasanya mendukung kualitas, mereka membantu untuk meminimalkan ulang. Jadi ketika waktu atau anggaran tekanan tampaknya mendorong mengambil jalan pintas, terserah kepada manajer proyek untuk mengidentifikasi dan mempertahankan siklus hidup proyek terbaik untuk pekerjaan itu.        Deliverable proyek Semua dan semua kegiatan proyek harus dilihat dan dikomunikasikan dalam detail yang jelas. Singkatnya, manajer proyek dan tim proyek harus sejak awal membuat gambar nyata dari kiriman selesai di benak setiap orang yang terlibat sehingga upaya semua difokuskan ke arah yang sama. Hindari deskripsi samar-samar di semua biaya; mengejanya, membayangkannya, prototipe, dan pastikan semua orang setuju untuk itu.

          Kiriman harus berkembang secara bertahap, dalam aproksimasi. Ini hanya biaya terlalu banyak dan resiko terlalu banyak waktu yang dihabiskan dalam pengerjaan ulang untuk melompat dengan kedua kaki dan mulai membangun semua deliverable proyek.Membangun sedikit demi sedikit, memperoleh tambahan tinjauan dan persetujuan, dan mempertahankan evolusi terkontrol.

          Proyek memerlukan persetujuan jelas dan sign-off oleh sponsor. Poin persetujuan yang jelas, disertai dengan resmi sign-off oleh sponsor, UKM, dan pemangku kepentingan lainnya, harus menjadi titik demarkasi dalam evolusi deliverable proyek. Ini ini sederhana: siapa saja yang memiliki kekuatan untuk menolak atau untuk menuntut revisi kiriman setelah mereka selesai harus diperlukan untuk memeriksa dan menyetujui mereka saat mereka sedang dibangun.        Keberhasilan proyek berkorelasi dengan analisis mendalam tentang kebutuhan deliverable proyek. Penelitian kami menunjukkan bahwa ketika hasil proyek di kiriman yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan secara menyeluruh didokumentasikan, maka ada kemungkinan lebih besar keberhasilan proyek. Jadi manajer harus bersikeras bahwa ada kebutuhan bisnis yang terdokumentasi untuk proyek tersebut sebelum mereka setuju untuk mengkonsumsi sumber daya organisasi dalam menyelesaikannya.

           Manajer proyek harus berjuang untuk waktu untuk melakukan hal yang benar. Dalam pekerjaan kami dengan manajer proyek sering kita dengar keluhan ini: "Kami selalu tampaknya memiliki waktu untuk melakukan proyek lebih, saya hanya berharap kami telah mengambil waktu untuk melakukannya dengan benar di tempat pertama" Proyek harus memiliki cukup waktu tersedia untuk "melakukan dengan benar pada kali pertama." Dan manajer proyek harus berjuang untuk kali ini dengan menunjukkan kepada para sponsor dan manajer puncak mengapa hal itu diperlukan dan berapa waktu yang dihabiskan akan menghasilkan kiriman kualitas.
       
           Proyek tanggung jawab manajer harus diimbangi dengan otoritas yang setara. Ini tidak cukup untuk bertanggung jawab atas hasil proyek; manajer proyek harus meminta dan mendapatkan otoritas yang cukup untuk melaksanakan tanggung jawab mereka.Secara khusus, manajer harus memiliki wewenang untuk memperoleh dan mengkoordinasikan sumber daya, meminta dan menerima kerjasama UKM, dan membuat tepat, keputusan yang mengikat yang berdampak pada keberhasilan proyek.

        Proyek sponsor dan stakeholder harus menjadi peserta aktif, bukan pelanggan pasif.Kebanyakan sponsor proyek dan stakeholder berhak menuntut wewenang untuk menyetujui deliverable proyek, baik seluruhnya atau sebagian. Seiring dengan otoritas ini muncul tanggung jawab untuk menjadi peserta aktif pada tahap awal dari proyek (membantu untuk menentukan kiriman), untuk melengkapi review dari kiriman sementara secara tepat waktu (menjaga proyek tersebut bergerak), dan untuk membantu mempercepat manajer proyek akses ke UKM, anggota audiens target, dan dokumentasi penting.
Proyek biasanya harus dijual, dan dijual kembali. Ada kalanya manajer proyek harus berfungsi sebagai tenaga penjual untuk menjaga komitmen para stakeholder dan sponsor. Dengan rencana proyek di tangan, manajer proyek mungkin perlu secara berkala mengingatkan masyarakat tentang perlunya bisnis yang sedang bertemu dan bahwa kontribusi mereka sangat penting untuk membantu memenuhi kebutuhan ini.

        Pengelola proyek harus mendapatkan orang-orang terbaik yang mereka bisa dan kemudian melakukan apa pun untuk menjaga sampah keluar dari jalan mereka.Dengan mengakuisisi orang-orang terbaik - yang paling terampil, yang paling berpengalaman, berkualitas terbaik - manajer proyek sering dapat mengimbangi terlalu sedikit waktu atau uang atau kendala proyek lainnya. Manajer proyek harus menjadi advokat untuk para anggota tim yang berharga, membantu melindungi mereka dari gangguan luar dan membantu mereka memperoleh alat dan kondisi kerja yang diperlukan untuk menerapkan bakat mereka.

        Manajemen puncak harus secara aktif menetapkan prioritas. Pada hari ini lebih ramping, swa-kelola organisasi, tidak jarang untuk proyek anggota tim diharapkan untuk memainkan peran aktif di tim proyek banyak pada saat yang sama. Pada akhirnya, ada saatnya ketika sumber daya yang meregang untuk batas mereka dan ada proyek terlalu banyak akan selesai dengan sukses. Sebagai tanggapan, beberapa organisasi telah membentuk Kantor Proyek terdiri dari manajer puncak dari semua departemen untuk bertindak sebagai clearing house untuk proyek-proyek dan permintaan proyek. Kantor Proyek meninjau keseluruhan misi organisasi dan strategi, menetapkan kriteria pemilihan proyek dan pendanaan, memantau beban kerja sumber daya, dan menentukan proyek mana prioritas yang cukup tinggi untuk disetujui. Dengan cara ini manajemen puncak memberikan kepemimpinan yang diperlukan untuk mencegah multi-proyek kemacetan log.


Diterbitkanoleh Michael Greer adalah kutipan dari "Bab 6: Perencanaan dan Pengelolaan Proyek Teknologi Kinerja Manusia," Buku Panduan Teknologi Kinerja Manusia, San Francisco, Jossey-Bass, 1999

Senin, 23 April 2012

Tugas APSI

jangan lupa yaa Kuis APSI dikirim via sms, untuk materi tambahan silahkan didowndload di sesi 1sesi 2,sesi 3, sesi 4,sesi 5,sesi 5b,sesi 6.

komentar di tunggu yaa

Selasa, 21 Februari 2012

8 Langkah Mudah Setting Keyboards Kedalam Bahasa Arab dan asing


بسم االله الرحمن الرحيم

Ane teringat akan permintaan seseorang yang Ana cintai, waktu chatting di FB, beliau menanyakan bagaimana caranya typing dengan menggunakan keyboard format dalam bahasa Arab. Ketika itu ane jujur belum bisa menjelaskannya dan masih ada halangan hingga Ane baru ingat waktu liburan kali ini, yaa dari pada Ane lupa lagi ya langsung aja ane ketik offline terlebih dahulu agar bisa ane edit ini itu, kejadiannya tepatnya pada 18 Oktober 2011 tahun lalu.(wew setahun kemudian, subhanalloh yaa)
نح كلي اني انا اكن ثوبا انتوك منجيلسكن ث
(Nah kali ini Ana akan coba untuk menjelaskannya).

Jadi mari kita awali segala sesuatu amal kebaikan dengan Bismillah


1. Langkah pertama
   Silahkan antum buka Control Panel, lalu pilih Clock,language,and region


2.  Langkah ke dua

   Pilih Change keyboards


3. Langkah ke tiga
   Insyaalloh akan tampil jendela baru seperti pada penunjuk gambar berwarna kuning di bawah ini.


4. Langkah ke empat
Pilih add dan akan ada jendela untuk memilih layanan bahasa seluruh dunia, jika Operating System pada PC antum menyediakan layanan. Jika tidak ada, mungkin itu hanya 2%  kemungkinannya. Karena semua OS sudah support dengan sistem layanan ini.


Selanjutnya pilih bahasa Arab yg antum kehendaki (Arab Saudi, Libya,Qatar, dll) dan beri tanda chek list di salah satu atau salah semua haaa.. kecuali pada show more.

5. Langkah ke lima
Untuk melihat letak huruf Hijaiyah pada keyboard antum silahkan klik Preview ,Tafadhol klo mau antum catat atau dihafal aja. Lalu klick close kalau sudah selesai , kemudian klick OK.


6. Langkah ke enam
    Pada jendela text services and input languages akan ada tampilan bahasa yang baru ditambahkan.



7. Langkah ke tujuh
   Sebelum antum klick tombol OK, ada baiknya antum buka Tab language Bar, dan pilih Docked in the taskbar pada option buttonnya, dan chek show text labels on the language bar pada option menunya. Itu berfungsi untuk mempermudah memilih bahasa saat typing (baik di ms.office, ms.exel, dan semua aplikasi baik online dan offline).


8. Langkah terakhir
   Untuk mempermudah atau menambahkan shortcut key, buka aja pada Tab andvanced key settings, silahkan antum pilih sesuai keinginan antum pake Caps Lock atau Shift key.
Lalu pilih bahasa yang akan dibuat keysequence dengan mengarahkan pointer mouse ke bahasa yang tersedia, selanjutnya klick change key sequence.
Akan ada jendela baru untuk mengatur change key sequence.
Dan silahkan antum pilih satu kombinasi key (ctrl + 1, ctrl + 2,...atau  yg lainnya)
Kemudian klik OK, lalu klik OK kembali pada jendela text services and input languages.
Selanjutnya lebih baik Restart PC antum agar bisa langsung berfungsi pada semua aplikasi (pada sebagian besar OS tidak perlu Restart).

 
الحمد الله رن العلمين
 
Akhirnya selesai juga ane ngetiknya semoga bermanfaat bagi antum semua yang sudah membaca dan menyimak dengan seksama Postingan ane ini.
Untuk selanjutnya ane tunggu ni pertanyaan atau sekedar saran dan kritik untuk Postingan ini







Kamis, 12 Januari 2012

iseng-iseng berhadiah

assalamualaikum ww..
bagi yang membaca status ini dan berstatus mahasiswa BSI Bogor
ingin mengisi liburan UAS dgn jalan-jalan ke studio trans|7 Jakarta dan silaturrahim sama SULE,ANDRE dkk ke OVJ dan om TUKUL di BUKAN 4 MATA

caranya mudah: ketik nama_nim_no.hp_websiteberita

kirim ke nomor Hp Arull Hrp

*syarat dan ketentuan berlaku